Rabu, 20 Mei 2015

Ilmu Alamiah Dasar

BAB I
PENDAHULUAN

A.  MANUSIA YANG BERSIFAT UNIK

Manusia sebagai makhluk hidup umumnya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Organ tubuhnya kompleks dan sangat khusus,terutama otaknya.
  2. Mengadakan metabolisme atau pertukaran zat,yakni ada zat yang masuk dan   keluar.
  3. Memberikan tanggapan terhadap rangsangan dari dalam dan luar.
  4. Memiliki potensi untuk berkembang biak.
  5. Tumbuh dan bergerak.
  6. Berinteraksi dengan lingkungannya.
  7. Bila masanya datang akan mati.

Manusia merupakan mahluk yang unik. Secara fisik manusia merupakan mahluk yang paling lemah, namun karena kelemahannya itulah manusia termotivasi untuk menjadi survive dalam kehidupan ini. Untuk dapat bertahan dalam kehidupan ini, manusia mengunakan akal budinya (dalam konteks hindu menggunakan idepnya). Dari akal budi ini akan timbul rasa ingin tahu dan kebutuhan dalam kehidupan ini. Dengan akal budinya manusia dapat mengendalikan kelemahan jasmaninya, sehingga mereka dapat survive dalam kehidupan.
Secara garis besar pikiran manusia bermuara pada dua hal, yaitu pikiran yang bertujuan untuk memenuhi rasa ingin tahunya dan pikiran manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pikiran manusia untuk memenuhi rasa ingin tahunya akan bermuara pada diperolehnya pengetahuan, sedangkan pikiran untuk memenuhi kebutuhan akan bermuara pada kepuasan.

B.  KUROITAS ATAU RASA INGIN TAHU DAN AKAL BUDI
Semenjak dilahirkan, manusia memang merupakan makhluk yang selalu ingin tahu. Selama rasa ingin tahu tersebut tidak dicegah oleh pihak luar, maka sepanjang hidupnya rasa ingin tahu akan terus berkembang dan berkembang, karena pada hakekatnya rasa ingin tahu tidak pernah terpuaskan. Pertanyaan-pertanyaan seperti “Apa itu?”, “Mengapa?” atau “Bagaimana?”, “siapa ?“, dan sejenisnya, merupakan pertanyaan-pertanyaan yang mencerminkan rasa ingin tahu seseorang terhadap sesuatu hal. Rasa ingin tahu inilah yang mendorong manusia untuk melakukan suatu proses (penelitian) untuk dapat menjawab rasa ingin tahu tersebut. Rasa ingin tahu manusia tidak pernah dapat dipuaskan, apabila suatu masalah dapat dipecahkan,maka akan timbul masalah lain yang menunggu pemecahannya. Manusia mampu menggunakan pengetahuan yang telah lama diperoleh untuk dikombinasikan dengan pengetahuan yang baru. Hal yang demikian berlangsung berabad-abad sehingga terjadi akumulasi pengetahuan.

C.  PERKEMBANGAN ALAM PIKIRAN MANUSIA
            Sebagaimana telah dikemukakan bahwa manusia mempunyai rasa ingin tahu rahasia alam dengan menggunakan pengamatan dan penggunaan pengalaman,tetapi sering tidak dapat menjawab masalah dan tidak memuaskan. Rasa ingin tahu ternyata tidak hanya atas dasar pengamatan saja, seperti halnya zaman dahulu sebelum diketahuinya asal-usul pelangi, mereka mengira pelangi adalah selendang bidadari. Hal ini karena manusia tidak bisa menjawab dengan ilmu pengetahuan seperti adanya gerhana bulan,gempa,dll. Hal ini yang disebut mitos. Mitos timbul karena keterbatasan alat indra manusia seperti :
a.       Alat penglihatan => banyak benda-benda bergerak cepat sehingga tidak jelas oleh mata,mata tidak dapat melihat benda yang sangat kecil selain menggunakan alat.
b.      Alat pendengaran => pendengaran manusia terbatas pada getaran frekuensi 30-30.000/detik.
c.       Alat pencium dan pengecap => Bau dan rasa tidak dapat memastikan benda yang di cecap maupun yang diciumnya.
d.      Alat perasa => manusia dapat membedakan panas atau dingin namun relatif terbatas sehingga dapat diketahui secara tepat dengan alat tertentu.

Tetapi sehubungan dengan kemajuan zaman maka lahirlah ilmu pengetahuan dan metode pemecahan masalah secara ilmiah sehingga mitos dengan berbagai legenda semakin ditinggalkan orang.
Tokoh-tokoh yunani dan lainnya yang telah memberikan sumbangan perubahan berfikir pada waktu itu adalah :
a.    Anaximander,seorang pemikir kontemporer pada masa Thales. Dia berpendapat bahwa langit yang kita lihat sebenarnya hanya setengah saja. Dia juga mengajarkan membuat jam matahari yaitu tongkat yang tegak lurus di permukaan bumi. Bayangan tongkat yang terbentuk dari sinar matahari dijadikan penunjuk waktu.
b.    Anaximenes (560-520),seorang yang berpendapat bahwa unsur-unsur dasar pembentukan semua benda itu adalah air,seperti pendapat Thales.
c.    Herakleitos (560-470),seorang pengkoreksi pendapat Anaximenes bahwa justru apilah yang menyebabkan adanya transmusi.
d.   Pythagoras (500SM),seorang yang berpendapat bahwa unsur dasar semua benda sebenarnya adalah empat,yaitu : tanah,api,udara,dan air sebagaimana diungkapkan oleh orang-orang sebelumnya.
e.    Demokritos (460-370),seorang yang berpendapat tentang unsur-unsur dasar benda. Bila suatu benda dibagi terus menerus maka pada suatu saat sampai pada bagian yang terkecil yang tidak dapat dibagi lagi. Bagian yang terkecil itu disebut atom.
f.     Empedokles (480-430 SM),merupakan orang yang menyempurnakan ajaran Pythagoras tentang empat unsur dasar yaitu : tanah,air,udara,dan api.
g.    Plato (427-345 SM). Menurut Plato keanekaragaman yang tampak ini sebenarnya hanya suatu duplikat saja dari semua yang kekal dan immaterial.
h.    Aristoteles (384-322 SM),merupakan seorang ahli pikir pada zamannya. Dia yang membuat intisari ajaran orang-orang sebelumnya. Dia juga sebagai orang pertama yang menyusun klasifikasi hewan yang ada dimuka bumi ini.
i.      Ptolomeus (127-151 M),seorang tokoh besar setelah Aristoteles. Buah pikirannya yang penting tentang bumi sebagai pusat sistem tata surya,terbentuk bulat,diam seimbang tanpa tiang penyangga.
j.      Avicenna (Ibnu Shina,abad 11),seorang ahli ilmu pengetahuan terutama kedokteran dan filosof.

D.  LAHIRNYA ILMU ALAMIAH

Sejak dilahirkan di muka bumi ini, manusia bersentuhan dengan alam. Persentuhan dengan alam menimbulkan pengalaman. Alam memberikan rangsangan kepada manusia melalui pancaindera. Jadi,pancaindera merupakan komunikasi antara alam dengan manusia yang membuahkan pengalaman. Pengalaman itu saat demi saat bertambah, karena manusia ingin mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang hakiki : Apa, bagaimana, dan mengapa, baik atas kehadirannya di dunia ini, maupun atas segala benda yang telah mengadakan kontak dengan dirinya. Manusia secara sadar atau tidak, akan mengadakan reaksi terhadap rangsangan alam. Pengalaman inilah yang memungkinkan terjadinya pengetahuan, yakni kumpulan fakta-fakta objek atau the bundle of facts. Kumpulan fakta itu selalu bertambah selama manusia masih berada di atas bumi dan selalu mengalihkan fakta-fakta itu dari satu generasi ke generasi berikutnya. Pertambahan pengetahuan terjadi atas dua dorongan pokok :
a.    Dorongan yang bersifat  praktis, yakni manusia sebagai makhluk yang dapat berpikir, berbudi, berperasaan yang selalu berusaha menjadikan hidupnya lebih aman dan tingkatnya lebih tinggi. Dorongan yang pertama inilah yang pada saat akhir membuahkan ilmu terapan atau teknologi.
b.   Dorongan yang bersifat non-praktis atau teoritis, yakni manusia memiliki sifat ingin tahu dan mengerti sebenar-benarnya akan objeknya. Dorongan inilah yang menumbuhkan pengetahuan yang disebut murni atau pengetahuan.

E.  KRITERIA ILMIAH
            Kriteria atau patokan merupakan suatu rambu-rambu untuk menentukan benar atau tidak benarnya sesuatu masuk status tertantu. Pengetahuan masuk ketegori Ilmu Pengetahuan bila kriteria berikut dipenuhi,yakni : teratur,sistematis,berobyek,bermetoda,dan berlaku secara universal.
            Sebagaimana telah dikemukakan  Ilmu Alamiah mempelajari semua alam yang berada di sekitar kita. Jadi, benda-benda alam itulah objek Ilmu Alamiah. Sesuai dengan tujuan ilmu, Ilmu Alamiah ingin memperoleh kebenaran mengenai objeknya. Kebenaran yang sedalam-dalamnya yang hendak dicakup oleh ilmu, karena ilmuwan baru merasa puas jika ilmu yang diperolehnya sesuai dengan objek. Alam sebagai objek penyelidikan mempunyai aspek yang sangat luas, misalnya aspek fisik,aspek biologis,aspek psikologis,aspek ekonomis,dan sebagainya. Oleh karena itu,dapat dikatakan mustahil bahwa ilmu dapat mencapai seluruh kebenaran mengenai objeknya. Demikian pula apa yang dicapai oleh Ilmu Alamiah. Kebenaran yang dapat dicapai hanya dari beberapa aspek saja. Ilmuwan dapat saja tidak mengetahui salah satu aspek objek yang diselidiki; dalam hal ini ilmuwan masih belum mencapai seluruh kebenaran atas objeknya.
              Kebenaran yang besifat umum mengenai suatu objek walaupun hanya salah satu aspek saja dari objek, yang dicapai dengan metode ilmiah, dan kebenaran itu telah dirumuskan, perlu diorganisasikan dan diklasifikasikan.
a.  Epistemologi Ilmu
Epistemologi membahas secara mendalam proses-proses yang terlihat dalam usaha manusia untuk memperoleh pengetahuan. Dalam mengkaji hakikat ilmu, salah satu landasannya ialah epistemologinya. Pada landasan ini yang dimasalahkan adalah pertanyaan-pertanyaan yang bersangkutan dengan :
-  Proses dan prosedur yang memungkinkan diperolehnya pengetahuan yang berupa ilmu.
-          Cara, teknik atau sarana yang membantu memperoleh ilmu tersebut.
-          Hal-hal yang harus diperhatikan agar memperoleh ilmu tersebut.
-          Hal-hal yang harus diperhatikan agar diperoleh pengetahuan yang benar.
-          Kebenaran dan kriteria tentang kebenaran.
b.  Axiologi Ilmu
-          Penggunaan pengetahuan yang berupa ilmu tersebut.
-          Kaitan antara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah moral.
-          Penentuan objek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral dan,
-  Hubungan antara teknik prosedur yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah dan norma-norma moral.

F.   METODE ILMIAH DAN IMPLEMENTASINYA
Kata metode berasal dari kata Yunani methodos, sambungan kata depan meta (menuju, melalui, mengikuti) dan kata benda hodos (jalan, cara, arah). Kata methodos berarti: penelitian, metode ilmiah, uraian ilmiah, yaitu cara bertindak menurut sistem aturan tertentu. Sementara itu, metodologi berasal dari kata metode dan logos, yang berarti ilmu yang membicarakan tentang metode-metode. Metode ilmiah menurut Almandk (1939) adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penelitian, pengesahan dan penjelasaan kebenaran.
Metode ilmiah merupakan prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu, dimana ilmu merupakan pengetahuan yang diperoleh lewat metode ilmiah. Kelebihan dan kekurangan ilmu terletak pada metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan ekspresi tentang cara bekerja pikiran yang diharapkan mempunyai karakteristik tertentu berupa sifat rasional dan teruji sehingga ilmu yang dihasilkan bisa diandalkan. Dalam hal ini metode ilmiah mencoba menggabungkan cara berpikir deduktif dan induktif dalam membangun pengetahuan.
Sebelum kita membuat metode ilmiah, alangkah baiknya kita mempelajari terlebih dahulu apa saja yang harus dilakukan dalam membuat metode ilmiah. Berikut ini merupakan beberapa langkah membuat metode ilmiah:
1.      Penginderaan
Penginderaan merupakan langkah pertama dari metode ilmiah. Agar penginderaan tepat dan benar, maka perlu pengulangan. Penginderaan yang tepat memang sulit, memerlukan waktu yang lama. Namun, agar mendapatkan penginderaan yang tepat, bisa kita peroleh dengan latihan dan menggunakan alat-alat yang telah ditera.
2.   Masalah atau Problem
Setelah penginderaan dan perenungan dilakukan, langkah kedua adalah menemukan masalah, dengan kata lainnya membuat pertanyaan.
3.   Hipotesis
Pertanyaan yang tepat akan melahirkan suatu jawaban dan jawaban itu bersifat semetara disebut hipotesis. Keadaan yang ideal untuk membuktikan kebenaran suatu hipotesis adalah melalui pengujian dengan eksperimen.
4.   Eksperimen
Untuk membuktikan hipotesis tersebut, dirancang suatu eksperimen di labotarium dengan menggunakan suatu objek.
5.  Teori
Bukti eksperimen merupakan dasar langkah ilmiah berikut, yaitu teori. Apabila suatu hipotesis telah didukung oleh bukti atau data yang meyakinkan dan bukti itu diperoleh dari berbagai eksperimen yang telah dilakukan maka akan disusun sebuah teori.
6.   Menarik Kesimpulan
Dalam penarikan kesimpulan ini terbagi menjadi dua cara, yaitu secara induktif dan deduktif. Penarikan kesimpulan secara induktif adalah penarikan kesimpulan yang khusus menjadi umum. Penarikan kesimpulan secara deduktif adalah penarikan kesimpulan yang umum menjadi khusus.

G. KETERBATASAN ILMU ALAMIAH
Penginderaan,penemuan masalah,penyusunan hipotesis,eksperimen dan teori merupakan urutan langkah atau prosedur ilmiah yang lazim. Untuk menentukan sejauh mana arti konteksnya,perlu dilakukan pengujian sampai dimana berlakunya metode ilmiah dan dimana metode ilmiah tidak berlaku. Untuk itu kita perlu memperhatiakn :
Pertama, Bidang ilmu Alamiah. Yang menentukan bidang ilmu alamiah adalah metode ilmiah, karena bidang ilmu alamiah adalah wahana dimana metode ilmiah dapat diterapkan, sebaliknya bidang non-ilmiah adalah wahana dimana metode ilmiah tidak dapat terapkan. Contoh hipotesa tentang keberadaan Tuhan merupakan konsep yang tidak bisa menggunakan metode ilmiah dan apabila menggunakan konsep ini bisa menyebabkan orang Atheis.
Kedua, tujuan ilmu Alamiah. Membentuk dan menggunakan teori. Ilmu alamiah hanya dapat mengemukakan bukti kebenaran sementara dengan kata lain untuk kebenaran sementara adalah "Teori". Karena tidak ada sesuatu yang mutlak tetapi terus mengalami perubahan (contoh teori tentang bumi ini bulat).
Ketiga. Ilmu alamiah dan nilai, ilmu alamiah tidak menentukan moral atau nilai suatu keputusan . Manusia pemakai ilmu alamiah lah yang menilai apakah hasil Ilmu Alamiah baik atau sebaliknya.  Contoh penemuan mesiu atau bom atom.

H.  FILSAFAT ILMU ALAMIAH
Yang  menjadi objek I. A adalah semua materi dalam alam semesta ini. I.A. meneliti sumber alam yang mengaturnya. Pertanyaan tentang siapa yang mengatur alam ini merupakan pertanyaan filsafat. Untuk itu ada 3 pandangan tentang filsafat ilmu alamiah.

1.      Vitalisme
Merupakan suatu doktrin  yang menyatakan adanya  kekuatan diluar   alam. Kekuatan itu memiliki peranan yang esensial mengatur segala sesuatu yang terjadi di  Alam semesta ini (misalnya Tuhan). Pendapat ini ditantang oleh beberapa orang lain karena dalam ilmu alamiah dikatakan bahwa segala sesuatunya harus dapat dianalisis secara eksperimen atau harus cocok dengan metode ilmiah.
  1. Mekanisme
Penyebab segala gerakan di alam semesta ini dikarenakan hukum alam (misalnya fisika atau kimia). Paham ini menganggap bahwa gejala pada mahluk hidup secara otomatis terjadi hanya berdasar peristiwa fisika–kimia belaka. Pandangan ini menyamakan gejala pada mahluk hidup dengan gejala benda tidak hidup sehingga perbedaan hakiki tidak ada. Dengan begitu dapat menghanyutkan manusia ke pandangan materialisme yang selanjutnya kepada Atheisme.
  1. Agnotisme
Untuk menghindari pertentangan  vitalisme dan mekanisme maka aliran ini timbul, dimana aliran ini melepaskan atau tidak memperhatikan sisi dari sang pencipta. Mereka yang mengkuti aliran ini, hanya mempelajari gejala-gejala alam saja, aliran ini banyak dianut oleh ilmuwan Barat.
  1. Filsafat Pancasila
Paham yang menjembatani  dari 2 aliran yang menyatakan bahwa alam dan  hukumnya terjadi karena ciptaan Tuhan dan proses selanjutnya menurut filsafat mekanisme (hukum alam). Hukum alam itu adalah sama dengan hukum Tuhan. Dapat dilihat dari kehidupan makhluk hidup dari awal sampai akhir.

I.      BAHASA ILMU ALAMIAH
Secara mendasar Ilmu Alamiah merupakan suatu bahasa,suatu sistem komunikasi. Seperti bahasa lainnya,ilmu alamiah juga memiliki tata bahasa yakni metode ilmiah,memiliki pengarang yaitu para ilmuwan,dan kepustakaan (karya ilmiah) dengan berbagai dialeg atau bentuk ekspresi.
Ilmu Alamiah benar-benar merupakan bahasa yang universal,dimengerti oleh semua orang dimuka bumi ini. Dalam ilmu alamiah terdapat ide yang dinyatakan dalam bahasa yang berbeda,tetapi setara. Contoh : Air (Indonesia),water (Inggris),aqua (Latin),H2O (Bahasa Ilmiah).

J.    KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH DAPAT DIPELAJARI DENGAN MELAKUKAN PEMECAHAN MASALAH
Tidak ada jalan yang mudah untuk belajar. Menjadi orang yang terpelajar dengan belajar,menjadi cermat dengan berlaku cermat,mendapatkan pengalaman dengan melakukan pengalaman,dan menjadi pengamat dengan melakukan pengamatan yang tepat.
Pemecahan masalah dipelajari dengan berbuat. Jenis masalah yang dipecahkan akan menentukan berapa banyak kita mempelajari tentang pemecahan masalah. 

K. KETERBATASAN INDERA MANUSIA
Berdasarkan penelitian terhadap indera, manusia mempunyai kisaran (range) batas yang sangat terbatas. Hal ini akan dibahas sebagai berikut :
  1. Penglihatan, terutama terhadap cepat atau lambatnya benda bergerak (riak air atau kecepatan cahaya, atau penglihatan kita sewaktu naik kereta api yang disampingnya terdapat pohon.
  2. Pendengaran, manusia mempunyai kemampuan pendengaran dengan kisaran frekuensinya range 30 - 30.000 Hertz
  3. Pengecapan dan pembauan, manusia selain mempunyai kemampuan tersebut juga mempunyai keterbatasan pembauan dan pengecapan terhadap benda yang ada dialam.
  4. Indra kulit, manusia mampu  membedakan antara panas dan dingin secara kasar, namun manusia mempunyai keterbatasan sehingga penginderaan sering menimbulkan salah kesan dan  informasi, seperti perpindahan seseorang dari ruang panas ke dingin dibanding dengan orang yang berada diruangan yang tidak begitu panas.
  5. Penginderaan dalam (deep sensibility),manusia mempunyai perbedaan yang sangat besar kemampuannya untuk mengadakan perkiraan arah,jarak,bobot,dan tekanan,atau untuk mempertahankan keseimbangannya.
  6. Peningkatan daya penginderaan,dapat dilkukan dengan jalan :
a.       Latihan, contoh pengindraan tentang bau dan bunyi (kualitas minuman anggur, teh, alat musik)
b.      Peningkatan Kewaspadaan, tingkat kewaspadaan sangat dipengaruhi oleh minat yang  menyebabkan kesimpulan berbeda, dapat dilihat pendapat beberapa orang tentang satu etalase atau laporan dari kecelakaan dari beberapa orang.
c.       Kalibrasi Instrumen (peneraan adalah membandingkan instrumen dengan  standar yang ada.
d.      Pengecekan, merupakan hal yang baik untuk menghindari kekeliruan.
e.       Eksperimen, penginderaan dalam kondisi yang dikontrol dengan eksperimen kita mengetahui faktor-faktor apa saja yang sangat mempengaruhi terhadap suatu perubahan.
f.       Penginderaan yang meliputi analisis dan sentesis, pengamatan terhadap bagian-bagian atau pengamatan secara keseluruhan.
g.      Instrumen baru, bisa melakukan pengindraan baru. Seperti lie detector, teleskop, satelit dll.
h.      Pengukuran, merupakan ketrampilan tersendiri contoh dalam pembuatan mesin atau arsitektur.

L.  PENGORGANISASIAN DATA
Tidak dapat disangkal lagi bahwa jika kita belajar ilmu pengetahuan jauh sebelum kita harus sudah menguasai matematika. Pengetahuan tentang matematika sangat perlu dalam menafsirkan banyak data,tetapi pengetahuan mengenai statistik merupakan pengetahuan yang penting pula karena statistik menjadikan kita dapat menentukan data yang diperlukan. Untuk memudahkan penafsiran perlu statistik dan sistematika,karena :
1.      Dalam statistik kita dapat mengabaikan hal-hal yang mendetail secara bijaksana.
2.      Pengetahuan diklasifikasikan menjadi bentuk yang sistematis.

M. PEMBAGIAN ILMU PENGETAHUAN (SAINS)
Berdasarkan beberapa argumentasi ilmu pengetahuan dibedakan atas :
  1. Ilmu Pengetahuan Sosial, yakni membahas hubungan antar manusia sebagai makhluk sosial, yang selanjutnya  dibagi atas :
a.       Psikologi, yang mepelajari proses mental dan tingkah laku.
b.      Pendidikan, proses latihan yang terarah dan sistematis menuju ke suatu tujuan.
c.       Antropologi, mempelajari asal usul dan perkembangan jasmani, sosial, kebudayaan dan tingkah laku sosial.
d.      Etnologi, cabang dari studi antropologi yang dilihat dari aspek sistem sosio-ekonomi dan pewarisan kebudayaan terutama keaslian budaya.
e.        Sejarah,  pencatatan peristiwa-persitiwa  yang telah terjadi pada suatu bangsa. Negara atau individu.
f.       Ekonomi, yang berhubungan dengan produksi, tukar menukar barang produksi,  pengolahan dalam lingkup rumah tangga, negara atau perusahaan.
g.      Sosiologi, studi tentang tingkah laku sosial, terutama tentang asal usul organisasi, institusi, perkembangan masyarakat. 
  1. Ilmu Pengetahuan Alam , yang membahas tentang alam semesta dengan semua isinya dan selanjutnya terbagi atas:
a.         Fisika, mempelajari benda tak hidup dari aspek wujud dengan perubahan yang bersifat sementara. Seperti : bunyi cahaya, gelombang magnet, teknik kelistrikan, teknik nuklir
b.         Kimia, mempelajari benda hidup dan tak hidup dari aspek sususan materi dan perubahan yang bersifat tetap. Kimia secara garis besar dibagi kimia organik (protein, lemak) dan kimia anorganik (NaCl), hasil dari ilmu ini dapat diciptakan seperti plastik, bahan peledak
c.         Biologi, yang mempelajari makhluk hidup dan gejala-gejalanya.
Z    Botani, ilmu yang mempelajari tentang tumbuh-tumbuhan.
Z    Zoologi ilmu yang mempelajrai tentang hewan
Z    Morfologi ilmu yang mempelajari tentang struktur luar makhluk hidup
Z Anatomi suatu studi tentang struktur dalam  atau bentuk dalam makhluk hidup.
Z    Fisiologi studi tentang fungsi atau faal/organ bagian tubuh  makhluk hidup.
Z    Sitologi ilmu yang mempelajari tentang sel secara mendalam.
Z Histologi studi tentang jaringan tubuh atau organ makhluk hidup yang merupakan serentetan sel sejenis.
Z Palaentologi studi tentang makhluk hidup masa lalu yang kebanyakan tinggal berupa fosil.
  1. Studi tentang bumi sebagai salah satu anggota tatasurya, dan ruang angkasa dengan benda angkasa lainnya.
a.    Geologi, yang membahas tentang struktur bumi. (yang bahasannya meliputi dari ilmu kimia dan fisika) contoh dari ilmu ini  petrologi (batu-batuan), vukanologi (gempa bumi), mineralogi (bahan-bahan mineral).
b.    Astronomi, membahas benda-benda ruang angkasa dalam alam semesta yang meliputi bintang, planet, satelit dan lain-lainnya. Manfaatnya dapat digunakan dalam navigasi, kalendar dan waktu.
c.    Geografi,suatu ilmu pengetahuan tentang muka bumi dan produk ekonomi sehubungan dengan makhluk hidup,terutama manusia.

N.  ILMU PENGETAHUAN PADA HAKIKATNYA MERUPAKAN SATU UNIT
Pemisahan atau pembagian ilmu pengetahuan terjadi,karena ilmu pengetahuan itu berkembang dalam proses yang cukup lama,tetapi dalam perkembangannya lebih lanjut,tampak kecendrungan generalisasi dari berbagai cabang ilmu pengetahuan sehingga beberapa cabang ilmu pengetahuan itu bertemu kembali karena pada hakikatnya merupakan satu unit. 

O.  PENELAAHAN ALAM SEMESTA DAN SIKAP ILMIAH
Seorang ilmuwan dalam penelaahan obyek selalu menggunakan metode ilmiah,sehingga menemukan kebenaran ilmiah atas obyek itu. Para ilmuwan pencari kebenaran selalu tertarik pada segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini. Perlu banyak kita ketahui tentang para ilmuwan yakni mengenai pola kepribadiannya,cara penelaahannya,luas daerah pengaruhnya,organisasinya,cara komunikasinya,dll. Para ilmuwan pencari kebenaran tidak percaya bahwa peristiwa atau kejadian di alam semesta ini timbul dengan sendirinya. Alam semesta adalah teratur sehingga pada setiap tingkat kehidupan juga tampak keteraturan itu. Dari keteraturan itu dapat dicari hukum alam (natural law).
1.      Relatifitas Ilmu Alamiah
Kebenaran yang ditemukan oleh manusia pada suatu saat akan disangkal atau diubah dengan kebenaran yang baru. Teori yang tidak cocok lagi dengan hasl-hasil pengamatan bau,diganti dengan teori yang lebih memenuhi keperluan para ilmuwan. Para ilmuwan menyadari bahwa kebenaran yang ditemukan manusia tidak pernah merupakan kebenaran mutlak. Oleh karena itu tindakan yang paling baik adalah mendapatkan kesimpulan sementara yang bersifat tentative yang didasarkan pada semua data yang ada.
2.      Sikap Ilmiah
a)    Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan kemampuan belajar yang besar.

Seorang ilmuwan mempunyai sikap ilmiah di dalam dirinya, misalnya apabila melihat proses gejala alam, dia akan terangsang untuk ingin tahu lebih lanjut, apa, bagaimana, mengapa peristiwa atau gejala itu.
Dengan pertanyaan-pertanyaan itu dia tak hanya diam dan merenung, namun juga mencari informasi melalui berbagai sumber, dan berusaha memecahkan masalah yang ia temukan.
b)    Tidak dapat menerima kebenaran tanpa bukti.
Apabila dalam masyarakat timbul suatu issu (issue) atau berita,seorang yang memiliki sikap ilmiah tidak begitu saja menerima kebenaran issu atau berita itu,dia memerlukan bukti kebenarannya. Dalam diskusi ilmiah setiap pendapat atau gagasan harus disrtai data dan cara data itu diperoleh sehingga dapat diverifikasi atau dicek kembali oleh orang lain.

c)    Jujur
Dalam penelaahan ilmiah ada hal yang memaksa ilmuwan untuk jujur, yakni faktor kontrol. Misalnya, dalam suatu penelitian tentang pengaruh sejenis obat tertentu, dibuat kelompok penderita yang diberi obat tersebut dan kelompok lain yang tidak diberi obat sebagai kelompok kontrol. Dengan faktor kontrol ini, faktor-faktor kebetulan disingkirkan dan ilmuwan melakukan pengamatan dan wajib melaporkan hasil pengamatan secara objektif.
Artinya jika sikap jujur ini mampu kita aplikasikan dalam kehidupan kesehari-harian maka perlahan tapi pasti kemajuan dan kebaikan akan dengan sendirinya meliputi diri kita.
d)   Terbuka
Seseorang ilmuwan mempunyai pandangan luas, terbuka, bebas dari prasangka. Ia meyakini bahwa prasangka dan kebencian baik pribadi maupun kelompok adalah sangat kejam. Ilmuwan akan membuat dugaan dan terus berusaha menguji dugaannya untuk mengetahui kebenaran tentang alam, materi, moral, politik, ekonomi, dan tentang hidup. Ilmuwan tidak akan meremehkan suatu gagasan baru. Ia akan menghargai setiap gagasan baru dan mengujinya sebelum diterima atau ditolak. Jadi ia terbuka akan pendapat orang lain.
e)    Toleran.
Seorang ilmuwan tidak merasa bahwa ia paling hebat. Ia bahkan bersedia mengakui bahwa orang lain mungkin lebih banyak pengetahuannya, bahwa pendapatnya mungkin saja salah, sedangkan pendapat orang lain mungkin benar. Ia bersedia menerima gagasan orang lain setelah diuji. Dalam usaha menambah ilmu pengetahuan, ia bersedia belajar dari orang lain, memperbandingkan pendapatnya dengan pendapat orang lain. Ia tidak akan memaksakan suatu pendapat kepada orang lain. Ia mempunyai tenggang rasa atau sikap toleran yang tinggi, jauh dari sikap angkuh.

f)     Skeptis
Ilmuwan pencari kebenaran akan bersikap hati-hati,meragui,skeptis. Sikap skeptis  ini perlu dikembangkan oleh orang yang berniat memecahkan masalah. 
g)    Optimis.
Seorang ilmuwan selalu berpengharapan baik. Ia tidak akan mengatakan bahwa sesuatu itu tidak dapat dikerjakan, tetapi akan mengatakan, “Berikan saya sesuatu kesempatan untuk memikirkan dan mencoba mengerjakan”. Ia selalu optimis. Rasa humor seorang ilmuwan ada hubungannya dengan tingkat kecerdasan maupun sikap optimis seseorang.
h)    Pemberani.
Ilmu Pengetahuan merupakan hasil kerja keras ilmuwan. Ilmuwan sebagai pencari kebenaran akan berani melawan semua ketidakbenaran, penipuan, dan kepura-puraan yang akan menghambat kemajuan. Keberanian Copernicus, Galileo, dan Socrates telah banyak diketahui orang. Copernicus dan Galileo disisihkan karena tidak mempercayai bahwa bumi adalah pusat Alam Semesta (Geosentris); tetapi menganggap mataharilah yang menjadi pusat tempat bumi dan planet-planet lainnya berputar (Heliosentris). Socrates memilih mati meminum racun dari pada menerima hal yang salah.
i)      Kreatif dan swadaya
Ilmuwan dalam mengembangkan ilmunya kreatif. Torrance (1965) mendefenisikan kreativitas sebagai proses pertumbuhan hingga peka akanmasalahkekurangsempurnaan,kekurangtahuan,ketidaklengkapan,ketidak harmonisan,dan seterusnya ; mengenal kesulitan ; mencari pemecahan ; membuat dugaan ; merumuskan ; menguji ; dan mengubah hipotesis, serta melaporkan hasil penelitian. Sumbangan beberapa ilmuwan sebagi bukti kreativitas yang dimilikinya dapat ditelaah dalam sejarah buku-buku ilmu pengetahuan.
3.      Pembentukan Sikap Ilmiah
Sifat-sifat yang tersebut diatas menunjukkan kepada kita arah tujuan yang hendak dicapai seseorang yang hendak menumbuhkan sikap ilmiah pada dirinya. Tidak seorangpun yang dilahirkan dengan memiliki sikap ilmiah. Mereka yang telah memperoleh sikap itu telah berbuat dengan usaha yang sungguh-sungguh. 

P. PERANAN MATEMATIKA DALAM ILMU PENGETAHUAN
                Matematika tidak diragukan lagi merupakan salah satu puncak alam pikiran manusi. perhitungan matematis menjadi dasar teknologi sebagai ilmu terapan ilmu alamiah. ciri utama matematika adalah suatu cara penalaran ( reasoning). dengan jalan mengkur sudut sejumlah segitiga yang mempunyai berbagai ukuran dan bentuk, maka kita dapat menentukan bahwa jumlah sudut dari tiap segitiga adalah 180 derajat. dalam hal ini secara deduktif fapat disimpulkan bahwa jumlah sudut dari segitiga adalah 190 derajat. 
disamping itu juga orang berfikir secara analogi, misalnya karena lingkaran membentuk sebuah bidang yang mempunyai luas terbesar dengan garis lengkung lainnya, maka sebuah bola mempunyai isi yang terbesar pula.
            Menalar secara  induksi dan anlogi memerlukan pengamatan bahkan percobaan., untuk memperoleh fakta yang dapat dipakai sebagai dasar argumentasi, tetapi pancaindera kita adalah terbatas dan kurang teliti. sehingga metode itu tidak memberikan suatu kesimpulan  yang tidak dapat dibantah lagi, walaupun fakta yang dikumpulkan untuk induksi dan analogi itu masuk akal. Misalnya : babi serupa dengan sapi tetapi tidaklah benar bahwa babi makan rumput.


DAFTAR PUSTAKA
Anymous. 2009. “Lahirnya Ilmu Alamiah dan Hakikatnya”. Jurnal Ilmua Alamiah Dasar, (Online),(http://iwanbio02.blogspot.com/2009/05/lahirnya-ilmu-alamiah-dan hakikatnya.html,diakses 13 Maret 2011)
Jasin,Maskoeri.1992.Ilmu Alamiah Dasar.Jakarta :PT.Raja Grafindo Persada
Panji,Bayu Asmoro. 2009. “Pola Pikir Manusia”. Jurnal Ilmu Alamiah Dasar,(Online), (http://www.scribd.com/doc/32524889/an-Pola-Pikir-Manusia,diakses 13 Maret 2011)
Rahajeng,Puri. 2011. “Metode Ilmiah dan Implementasinya”. Jurnal Ilmu Alamiah Dasar, (Online),(http://purirahajeng.blogspot.com/2011/02/metode-ilmiah-dan-implementasinya.html,diakses 13 Maret 2011)
Syntax. 2010. “Apa yang Dipikirkan Manusia?”. Jurnal Ilmu Alamiah Dasar, (Online), (http://syntaxis-syntax.blogspot.com/2010/09/apa-yang-dipikirkan-manusia.html,diakses 13 Maret 2011)
Unsri. 2011. “Ilmu Alamiah Dasar”. Jurnal Ilmu Alamiah Dasar, (Online). (http://blog.unsri.ac.id/sodikin/umum/ilmu-alamiah-dasar/mrdetail/24033,diakses 13 Maret 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar